Polresta P.Ambon – Tradisi tahunan Festival Budaya Atraksi Pukul Sapu Lidi yang digelar setiap 7 Syawal atau H+7 Idulfitri kembali menyemarakkan Negeri Mamala dan Negeri Morella, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Tradisi tahunan yang sarat nilai sejarah dan kearifan lokal ini berlangsung khidmat dan meriah, dengan pengamanan ketat dari aparat gabungan TNI-Polri.
Giat pengamanan ini dipimpin langsung oleh Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP Dr. Yoga Putra Prima Setya, S.I.K., M.I.K., dan melibatkan total 669 personel gabungan dari unsur TNI dan Polri. Kehadiran pasukan pengamanan gabungan ini menjadi bagian penting dalam memastikan seluruh rangkaian acara adat berlangsung aman, tertib, dan kondusif.
Pengamanan dimulai sejak persiapan acara hingga seluruh kegiatan usai sekitar pukul 18.20 WIT. Aparat bersenjata lengkap berjaga di titik-titik strategis seputar lokasi acara, mengatur arus massa, serta mengantisipasi potensi gangguan keamanan. Festival budaya ini dihadiri oleh pejabat tinggi daerah, seperti Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, Pangdam XVI Pattimura, Kapolda Maluku, Danlantamal IX Ambon, serta unsur Forkopimda baik provinsi maupun kabupaten.
Kegiatan budaya ini terbagi di dua titik utama—Negeri Mamala dan Negeri Morella—dan dihadiri oleh lebih dari 8.000 warga serta wisatawan lokal. Atraksi utama berupa Pukul Sapu Lidi.
Selain pengamanan terbuka, aparat gabungan juga menyiagakan unit-unit pendukung seperti tim medis, pengawalan VIP, dan pengatur lalu lintas. Tidak ditemukan gangguan keamanan selama kegiatan berlangsung, dan seluruh peserta maupun pengunjung dapat menikmati acara dengan rasa aman dan nyaman.
Kegiatan Tradisi ini bukan hanya menjadi ajang pelestarian budaya warisan leluhur, tapi juga menjadi momen penguatan solidaritas masyarakat Maluku, yang senantiasa dijaga bersama dengan semangat Pela Gandong. Peran aparat gabungan dalam mengawal jalannya festival pun menjadi bukti nyata komitmen TNI-Polri dalam menjaga stabilitas dan kondusivitas wilayah, terutama dalam kegiatan bernilai historis dan kebudayaan tinggi seperti ini.
