89 Siswa Diktuba SPN Polda Maluku Diyudisium, Kapolda: Jadilah Polisi yang profesional dan humanis

89 Siswa Diktuba SPN Polda Maluku Diyudisium, Kapolda: Jadilah Polisi yang profesional dan humanis

POLDA MALUKU - Kepala Kepolisian Daerah Maluku Irjen Pol Lotharia Latif, memimpin kegiatan yudisium terhadap sebanyak 89 orang siswa SPN Polda Maluku yang mengikuti Pendidikan dan Pembentukan Bintara Polri gelombang pertama tahun anggaran 2024.

Acara yudisium yang digelar di Gedung Dojo SPN Polda Maluku, Kota Ambon, Selasa (9/7/2024), Kapolda didampingi oleh Kepala SPN Polda Maluku Kombes Pol Romi Agusriansyah Sik.

Turut hadir dalam kegiatan itu yakni Karo SDM, Kabid Propam, Kabid Humas, dan Kabid Dokes Polda Maluku, beserta perwakilan orang tua siswa.

"Saya menyampaikan selamat kepada para siswa yang hari ini melaksanakan yudisium dan seperti yang saya pernah sampaikan bahwa yang masuk dididik 89 orang maka sampai pada yudisium dan pelantikan juga harus lengkap ," kata Kapolda dalam sambutannya.

Kapolda mengatakan, animo masyarakat untuk masuk menjadi anggota Polri cukup tinggi. Bagi siswa yang akan dilantik agar dapat mensyukuri apa yang sudah diperoleh. Ini adalah pilihan hidup yang harus dilaksanakan dengan baik karena akan mendapatkan fasilitas dan tunjangan dari rakyat.
"Saya ingatkan Jadilah Polisi yang profesional dan humanis dalam melayani dan melindungi masyarakat serta menegakkan hukum nantinya," tegas Kapolda.

Kepada para orang tua, Kapolda berharap agar dapat memberikan motivasi dan semangat kepada anak-anaknya untuk tidak cengeng menjadi polisi dan siap ditigaskan dimanapun di wilayah Maluku ini, Ini Polda Maluku bukan Polda Ambon, jadi jangan semua hanya ingin tugas di wilayah Ambon saja, tapi juga harus siap ditempatkan melayani masyarakat di 11 kabulaten /kota di Maluku.. "Saya minta berikan motivasi kepada anaknya untuk mandiri dan siap ditempatkan dimanapun di Maluku ini . Kapolda juga mendorong setiap anggota Polri agar mereka dapat meningkatkan kualitas mereka sebagai anggota Polri dengan mengambil kuliah lagi di pwrguruan tinggi , karena pendidikan selama lima bulan di SPN ini belum cukup kalau dibandingkan dengan tantangan tugas di lapangan nantinya ," jelasnya.

Para siswa diminta harus memiliki mental yang kuat, karena nantinya setelah dilantik resmi menjadi anggota Polri akan ditempatkan di seluruh Polres jajaran Polda Maluku. "Jika sudah ditempatkan maka jangan ada yang minta untuk ditugaskan ke wilayah fungsi tertentu sesuai keinginannya sebab sudah menjadi resiko anggota Polri siap ditempatkan di mana saja pada bidang tugas kepolisian yang ada di jajaran Polda Maluku," tegasnya.

Orang nomor 1 Polda Maluku ini juga mengingatkan para siswa yang diyudisium agar kelak dapat menjadi menjalankan tugas sebagai anggota Polri dengan baik. Jauhi semua pelanggaran baik itu disiplin, kode etik ataupun pidana. "Karena kita adalah aparat penegak hukum maka jangan melanggar hukum.
Tingkatkan ketaqwaan dan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga terhindar dari pelanggaran apalagi saat ini maraknya narkoba dan judi online dll," pintanya.

Kapolda menyampaikan, pimpinan Polri telah menegaskan bahwa siapa yang terlibat narkoba dan judi online akan diproses dan mendapat hukuman yang berat bahkan sampai dipecat dari dinas kepolisian. "Olehnya itu syukuri apa yang sudah diperoleh dengan melakukan tugas yang terbaik," jelasnya.

Kepada para instruktur dan pengasuh, Kapolda juga meminta agar dapat melakukan evaluasi di setiap pelaksanaan pendidikan di SPN. Ini agar dapat mengetahui kekurangan yang harus diperbaiki, karena para siswa di didik di SPN nantinya akan berhadapan dengan masyarakat saat menjalankan tugas kepolisian. "Kualitas dari para siswa harus benar-benar diperhatikan dan kepada para orang tua saya selaku Kapolda menitipkan bahwa anaknya yang hari ini menjadi siswa bukan lagi anak kecil maka berikan motivasi dan dukungan agar kelak mereka bisa menjadi polisi yang profesional dengan tantangan tugas yang cukup keras di masa yang akan datang," pungkasnya.

Pada pelaksanaan yudisium Kapolda Maluku yang didampingi Kepala SPN juga menyerahkan medali dan piagam penghargaan kepada para siswa terbaik. Mereka yaitu George Wuarbanaran asal Polres Maluku Tenggara mendapatkan predikat Cendikia. Kemudian Dominggus Sainfalak asal Polres Kepulauan Tanimbar mendapatkan predikat Trengginas dan Julyan Aryo Waremra asal Polres Maluku Barat Daya mendapatkan predikat mental terbaik.

Di akhir yudisium Kapolda juga menyempatkan waktu untuk menyapa dan melakukan foto bersama dengan keluarga dari Almarhum Brigpol Anumerta Faisal Heluth, personel Polsek Haruku yang gugur saat melerai konflik yang terjadi antara warga di Pulau Haruku dan dilanjtkan dengan peresmian gedung aula dengan menggunakan nama brigadir anumerta Faisal Heluth.

Bagikan ke teman kamu