Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Polres Seram Bagian Barat bersama Pemerintah Desa Hatusua melaksanakan kegiatan panen jagung hibrida di Lahan Pangan Lestari Polsek Kairatu, Desa Hatusua, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), pada Selasa, 29 April 2025, pukul 10.13 WIT.
Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional, Polres Seram Bagian Barat bersama Pemerintah Desa Hatusua melaksanakan kegiatan panen jagung hibrida di Lahan Pangan Lestari Polsek Kairatu, Desa Hatusua, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), pada Selasa, 29 April 2025, pukul 10.13 WIT.
Kegiatan panen ini dipimpin langsung oleh Kapolres SBB AKBP Andi Zulkifli, S.I.K., M.M, didampingi oleh para Pejabat Utama (PJU) Polres SBB, Kapolsek Kairatu, Pemerintah Desa Hatusua, Pers Polsek Kairatu, Anggota Bhayangkari Ranting Kairatu, serta Penyuluh Pertanian dan staf desa.
Tepat pukul 10.28 WIT, Kapolres SBB bersama rombongan mulai melaksanakan panen jagung hibrida sebagai bagian dari komitmen Polri dalam mendukung ketahanan pangan di wilayah hukum Polres SBB. Kegiatan ini juga menjadi wujud nyata sinergitas antara Polri, pemerintah desa, dan masyarakat dalam mengelola potensi pertanian lokal.
Kegiatan panen jagung hibrida ini tidak hanya sebatas seremoni pertanian, tetapi mencerminkan peran aktif institusi kepolisian dalam menjawab isu strategis seperti ketahanan pangan. Melalui pendekatan humanis dan kolaboratif, Polres SBB memperlihatkan bahwa keamanan tidak hanya sebatas penegakan hukum, tetapi juga menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, salah satunya ketersediaan pangan.
Kapolres SBB, AKBP Andi Zulkifli, S.I.K., M.M., dalam arahannya menyampaikan bahwa program ini merupakan bagian dari dukungan Polri terhadap kebijakan pemerintah untuk memperkuat sektor pertanian lokal serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.
Kehadiran PJU Polres SBB, Bhayangkari, serta tokoh masyarakat Desa Hatusua juga memperlihatkan kuatnya kerja sama lintas sektor dalam membangun desa berbasis pangan berkelanjutan. Melibatkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) turut menegaskan bahwa kegiatan ini dijalankan secara profesional dan berbasis keilmuan.
Panen jagung hibrida ini diharapkan menjadi contoh praktik baik yang dapat direplikasi di desa-desa lain, guna mendorong ketahanan pangan sebagai pilar pembangunan daerah dan nasional.