POLRES SBB - Bertahun-tahun jembatan darurat antar dusun Namae, dan dusun Pilar, desa Luhutuban, Kecamatan Kepulauan Manipa, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), rusak total. Akibatnya akses penghubung kedua pemukiman warga tersebut. Kondisi itu mendapat di perhatian serius dari Bhabinkamtibmas Bripka Safrijal, dan Babinsa Serka La Haryanto, berinisiatif membangun jembatan tersebut bersama warga Namae dan Pilar.
Kapolsek Manipa, IPDA Edwin Richardo Mangare mengatakan, pembangunan jembatan penghubung antara dusun Namae - Pilar merupakan inisiatif dari personil Bhabinkabtibmas dan Babinsa Desa Luhutuban.
"Personil Bhabinkamtibmas dan Babinsa Luhutuban, Bripka Safrijal dan Serka La Haryanto membangun jembatan penghubung antar Dusun Namae- Pilar ini merupakan inisiatif dari mereka,"kata dia, Senin (4/3/2024).
Menurutnya, jembatan darurat itu telah dibangun dan kini sudah dinikmati oleh masyarakat kedua dusun.
"Jadi selama ini salah satu sungai yang membatasi kedua dusun itu, tidak ada jembatannya, sehingga Bhabinkamtibmas dan Babinsa, punya inisiatif, kemudian bersama masyarakat membangun jembatan itu, dan kini sudah digunakan oleh warga. Pembangunan jembatan ini sejak akhir 2023 lalu,"terangnya.
Dikatakan, pembangunan jembatan dengan panjang sekitar 10 meter itu, merupakan hasil swadaya masyarakat.
"Swadaya masyarakat bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa sebagai wujud sinergitas dan kolaborasi baik antara aparat dan masyarakat sehingga jembatan ini dapat bermanfaat dalam menunjang aktivitas sehari-hari dalam hal ini dapat meningkatkan dan melancarkan semua kegiatan masyarakat sehingga berpengaruh pada semua aspek kehidupan yang paling tampak itu faktor ekonomi,"paparnya.
Dirinya menegaskan, kehadiran Bhabinkamtibmas dan Babinsa harus menjadi solusi dalam menyelesaikan maupun membantu masyarakat.
"Inilah wujud pengabdian personil TNI, dan Polri ditengah-tengah masyarakat. Aparat TNI dan Polri, khususnya diwilayah Manipa, menjadi garda terdepan dalam membantu segala persoalan yang dihadapi masyarakat,"tandasnya. (*).
